Dusunku terletak di pojok pertemuan dua sungai yang punya tipe berbeda, Lemon yang bertipe dangkal berbatu putih bersumber dari karst? wilayah kapur, bertemu Brantas yang dalam berbatu hitam mngalir tenang, bersumber di Batu tempatku tinggal sekarang.
Di Lemon yang kutahu hidup habitat uceng, wader pari, dan udang. Ikan-ikan besar ada juga, hidup di kedung-kedungnya, tapi aku termasuk jarang mencari jenis ini dibanding dengan di Brantas.
Uceng, banyak ditemukan di sungai Lemon. Latinnya Nemacheilus fasciatus. |
Dulu Brantasku cukup lebar, mungkin lebih dari seratus meter, lumayan dangkal dan deras karena penuh pasir hitam kualitas terbaik. Sekarang menciut kira-kira 50an meter, dan jadi dalam karena penggalian pasir hingga habis , tinggal batu berpadas. Waktu Brantas masih lebar, kakekku almarhum termasuk pencari ikan dengan alat bantu ayap. Menurut cerita beliau pernah mendapat ikan sebesar anak kecil (entah seberapa). Ayahku juga sering gogo di malam hari (menelangkupkan tangan di dasar sungai berpasir, maka ikan akan segera mendatangi sendiri tangan itu utk tidur, ajaib bukan, haha). Waktu aku kecil, Brantas sudah hampir habis pasirnya.
Saat aku masih kecil, orang masih bebas mencari ikan dengan segala cara: obat/meracun, ngedrel/mengebom, nyetrum, njaring, njala,ngayap, mancing, gogo (sudah jarang, hanya dilakukan di tempat sarang ikan), njegog (memasang bentangan tali penuh pancing diinapkan semalaman), mbesang (dgn perangkap). Sekarang cara-cara yang dilarang itu sudah ditinggalkan warga desa. Di bawah ini jenis ikan air tawar di sungai Brantas yang kuingat:
Nila
Saat masih kecil orang desaku menyebutnya budher. Nama Latinnya Oreochromis niloticus. Di sungai desaku, ikan ini termasuk endemik (sangat banyak dan mudah berkembang biak).
Ikan nila. |
Badher (kecilnya wader)
Jika orang desaku menyebut badher, maka itu adalah badher bang, atau bahasa Latinnya Barbonymus altus, atau the red tailed tinfoil. Jika masih kecil, badher disebut wader.
Badher atau Barbonymus altus |
Palung
Ikan palung mirip dengan badher, hanya di sisi badannya ada garis hitam. Nama asingnya Hampala barb, dan Latinnya Hampala macrolepidota. Jika ia masih kecil, orang desaku menyebutnya paletan. Ikan ini suka mengejar udang dan ikan-ikan kecil lainnya. Tulangnya halus, jadi hati-hati ya kalau memakannya jangan sampai tersedak. :)
Palung, atau hampala. |
Tawes
Tawes juga mirip dengan badher, hanya warnanya lebih keperakan, dan karena itulah disebut Silver barb. Juga disebut Java barb dan Puntius javanicus, jadi ini mungkin spesies asli Jawa, hehehe. Bahasa Latinnya Barbonymus gonionotus.
Ikan tawes alias Java barb. |
Jendhil - Mengkreng
Jendhil ini mirip ikan Patin, tapi jelas gurih yang jendhil, karena ia alami hidup di sungai, sedangkan patin kebanyakan hasil budidaya. Ikan ini adalah ikan favoritku, karena rasanya gurih, durinya besar dan jarang sehingga tidak khawatir tersedak oleh tulangnya. Ciri lain ikan ini warnanya agak hijau (patin lebih kemerahan), badannya berlendir tanpa sisik, ekornya lebih runcing, lebih bersifat predator terhadap ikan lain (patin lebih bersifat herbivora omnivora). Ada jenis ikan mirip jendil tapi hanya sebesar jari, tidak bisa besar, namanya mengkreng.
Ikan jendil atau Pangasius pangasius |
Bekel
Ikan sejenis lele, memiliki sungut dan patil, jenis yang terbesar adalah Hemibagrus wyckioides (di waktu aku kecil kadang orang masih menemukan ikan ini cukup besar). Ada yang ekor merah, ada yang ekor hijau. Yang merah sering juga disebut Thai Redtail Catfish karena di Thailand banyak, tapi di desaku dulu juga banyak. Daerah lain menyebut ikan ini ikan baung. Jenis yang kecil disebut rengkik atau Mystus spp.
Ikan bekel atau Hemibagrus filamentus |
Berot
Ini ikan favoritku yang lain. Tulangnya hanya ada kecil di bagian poros, gurih bukan main. Hidupnya di bebatuan cadas berarus deras. Umpannya udang, mancing mendasar (pakai batu). Nama latinnya Macrognathus maculatus.
Macrognathus maculatus alias ikan berot (foto: rybicky.net) |
Kebogerang
Kebogerang (foto: sonymancing) |
Sogokprono
Kelihatannya di daerah lain ini sejenis julung-julung. Nama latinnya Hemirhamphodon pogonognathus.
Sogokprono atau Hemirhamphodon pogonognathus |
Betutu
Ini ikan yang membuatku kasihan saat menangkapnya. Jika kau tangkap dengan tangan, ikan ini tak banyak bergerak. Bahkan kadang ia akan menghampiri tanganmu sendiri jika ia mengiranya batu tempat ia bisa sembunyi. Jika pun lolos dari tangkapanmu, ia hanya akan pindah beberapa senti meter dari tanganmu. Karena itulah di beberapa daerah ikan ini disebut ikan glusu, bloso, (menelusup), atau ikan malas. Di desaku namanya ikan Betutu. Nama Latinnya Oxyeleotris marmorata. Ia tinggal di dasar, bersembunyi di bawah, dan di daerah agak berlumpur. Ikan ini dihargai cukup mahal hingga mencapai 75.000 per kilogram karena kandungannya dianggap obat.
Ikan betutu yang sering dipakai obat |
Cethul, Cakarmut, Wader Pari, Kuniran, Lele, Kutuk, Melem.
Apalagi ya? Bantu aku mengingat yang lainnya. :)
Sae Mas, tumut nyengkuyung
ReplyDeleteNila bukan endemik Indonesia, walaupun udah berkembang biak lama di situ tetap saja bukan endemik mas.
ReplyDelete@Mas Victor. Terima kasih atas koreksinya, Mas. Maaf ternyata saya pakai istilah keliru krn saya awam thd biologi. Saya pakai istilah endemik di situ dulu saya kira artinya mirip penyakit, mudah menyebar dan berkembang biak spt wabah. haha.
ReplyDeleteKuthok mendho, ikan gabus berwarna kuning sering dijumpai di kali lemon. Tetapi sangat dihindari oleh masyarakat kali lemon. Jika tersenggol, rasanya seperti terkena nuklir.
ReplyDeleteIkan lokas (mirip belanak) karo iwak lopis (belida)
ReplyDeletebagus artikel2 nya dilanjut....
ReplyDeleteIwak sapu sapu ora ene mas
ReplyDeleteCakarmut kui mas
ReplyDeleteikan sapu2 bukannya ikan hama mas,, krn ikan ini bisa ngabisin anakan ikan lokal. dan bisa mengurai populasi ikan lokal
ReplyDeleteada yang tau ikan rento(didesaku menyebutnya begitu),warnanya orange seperti lele tapi kecil ..
ReplyDeletenggaringan/nggaritel
ReplyDeleteIwak nyerek ana ra mas? Mirip uceng
ReplyDelete